Selamat Datang Di Situs Resmi PARFI SUMBAR (Persatuan Artis Film Indonesia Sumatera Barat)
Home » » Aa Gatot Brajamusti Terpilih Sebagai Ketum PB PARFI 2011-2015

Aa Gatot Brajamusti Terpilih Sebagai Ketum PB PARFI 2011-2015

Written By ParfiSumbar on Kamis, 08 November 2012 | 02.37


image
Jakarta, CyberNews. Kongres organisasi profesi Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) yang sempat diwarnai kekisruhan, akhirnya berakhir Jumat (19/5) dinihari pukul 03.00 WIB. Dengan melahirkan ketua baru Aa Gatot Brajamusti sebagai Ketua Umum PARFI periode 2011-2015.
Aa Gatot meraih 372 suara, jauh diatas perolehan suara kandidat lainnya, yakni Ki Kusumo sebanyak delapan suara, dan Sultan Saladin 18 suara. Dari sekitar 400-an suara dari anggota PARFI yang memiliki hak suara.
Menurut Thamrin Lubis, sekretaris Panitia Pelaksana Kongres ke-14 PARFI, Jum'at (20/5) siang di Grand Sahid Hotel, terpilihnya Aa Gatot telah melalui proses demoktratis, meski sempat terjadi kericuhan. Dengan terpilihnya Aa Gatot, secara otomatis, dia akan menggantikan ketua umum sebelumnya yang demisioner, Hj Jenny Rachman.
Proses selanjutnya, selama sebulan kedepan Ketua Umum terpilih akan menyusun kabinet dan program.
Insiden Pemukulan
Sebagaimana dikatakan Ketum baru PARFI, dia akan menjadikan organisasi para artis dan pekerja film itu sebagai organisasi yang berwibawa. Serta akan melakukan konsolidasi dengan turun ke daerah-daerah. Ihwal kemenangannya yang dipersoalkan oleh Ki Kusumo yang akan melaporkan ke polisi, Aa Gatot mengaku tidak mengkhawatirkan masalah tersebut.
"Silakan saja, kan ini negeri hukum," katanya.
Sebelumnya, pada puncak kongres memang sempat diwarnai aksi pemukulan dan aksi walkout dan pengunduran diri sejumlah artis senior, saat berlangsung sidang yang diketuai Adisoerya Abdi, Adityawarman, Jatikusumo, Mustapa Kamil, dan Kadir Ole. Meski sebelumnya, telah dimulai proses pemilihan ketua, para calon ketua umum menyampaikan visi dan misi. Disinilah terjadi blunder mengenai tata tertib pemilihan, yang sebelumnya sudah disepakati floor.
Akibatnya terjadi pertentangan antarkubu, sampai muncul insiden pemukulan di arena kongres. Setelah situasi mereda, Ki Kusumo yang membawa pasukan pengamanan khusus, akhirnya mengundurkan diri. Sementara itu ketua PB PARFI demisioner Hj Jenny Rachman sempat didesak untuk mengambil alih kongres oleh sebagian peserta pendukungnya.
Menurut kubu Jenny Rachman, kongres tidak bisa dikendalikan dan dikhawatirkan semakin anarkis. Tapi, pimpinan sidang yang mendapat desakan dari floor tidak memberi kesempatan bagi Jenny Rachman, hingga dia beserta para pendukungnya melakukan aksi walkout.
Sebelum akhirnya kongres dilanjutkan dengan pemilihan langsung dan memenangkan nama Aa Gatot Brajamusti. Menurut Deddy Mizwar kekisruhan dalam sebuah kongres adalah sebuah hal yang wajar, selama proses pemilihannya tetap dapat dilangsungkan secara adil dan demokratis, katanya.

Sumber : Suara Merdeka.com
Share this article :